Minggu, 09 November 2014

mineral optik



 TUGAS MINERAL OPTIK
MINERAL NON SILIKAT (MANGAN) SECARA OPTIS KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN  KULON PROGO, PROVINSI D.I. YOGYAKARTA


 








Disusun Oleh:
ARSI RAHMAN                               410012213
ARI RUSMAWAN                            410012218
HENDIYANTO                                 410012224
WIRAWAN HADIYUDA B                        410012236
SURYA ENDRA LAKSANA          410012240

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2014

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................3
SARI.........................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................5
·         Latar Belakang.............................................................................................5
·         Lokasi Penelitian..........................................................................................5
·         Metode Penelitian........................................................................................6
DASAR TEORI.......................................................................................................7
HASIL PEMBAHASAN.......................................................................................10
KESIMPULAN......................................................................................................11
UCAPAN TERIMA KASIH.................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13









DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta RBI Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo................5
Gambar 2. Mineral Pirolusit.......................................................................8
Gambar 3. Mineral Manganit.....................................................................9
Gambar 4. Singkapan Mangan...................................................................10

















SARI
Kecamatan Kokap termasuk dalam Zona pegunungan Kulon Progo. Satuan pegunungan Kulon Progo mempunyai ketinggian berkisar antara 100 – 1200 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan lereng sebesar 150 – 160. Salah satu mineral non silikat yang terdapat di daerah Kliripan adalah mangan. Mangan merupakan mineral non silikat yang termasuk dalam mineral oksida yang diantaranya terdiri dari manganit, pirolusit, dan sebagainya. Endapan mangan di daerah Kliripan, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi D.I. Yogyakarta bisa dianggap sebagai lokasi tipe dari berbagai endapan mangan yang berbeda pada busur vulkanik di Indonesia. Endapan mangan sekunder dijumpai berupa endapan sedimenter yang terbentuk dari hasil rombakan mangan primer. Endapan ini hadir dalam bentuk perlapisan dan secara setempat berupa fragmen mangan. Endapan mangan hidrotermal ini diwakilkan oleh mineral seperti rodokrosit, rodonit, dan manganit, sedangkan endapan sedimenter diperkaya oleh mineral pirolusit dan psilomelan.
Kata Kunci : Endapan mangan,Pirolusit,Kokap,pirolusit.










 PENDAHULUAN
·         Latar Belakang
Kabupaten Kulon Progo termasuk dalam bagian dari zona Jawa Tengah bagian selatan maka daerah Kulon Progo merupakan salah satu plato yang sangat luas yang terkenal dengan nama Plato Jonggrangan (Van Bemellen, 1948).
Kecamatan Kokap termasuk dalam Zona pegunungan Kulon Progo. Satuan pegunungan Kulon Progo mempunyai ketinggian berkisar antara 100 – 1200 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan lereng sebesar 150 – 160.
Salah satu mineral non silikat yang terdapat di daerah Kliripan adalah mangan. Mangan merupakan mineral non silikat yang termasuk dalam mineral oksida yang diantaranya terdiri dari manganit, pirolusit, dan sebagainya.
 Endapan mangan di daerah Kliripan, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi D.I. Yogyakarta bisa dianggap sebagai lokasi tipe dari berbagai endapan mangan yang berbeda pada busur vulkanik di Indonesia.
·         Lokasi Penelitian
Description: G:\BAGELEN.jpgLokasi penelitian di daerahh Kliripan, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo , Provinsi D.I. Yogyakarta.



 






Gambar 1. Peta RBI Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo
·         Metode Penelitian
Penelitian berdasarkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penelitian langsung ke lapangan dan data sekunder berdasarkan data yang diperoleh dari peneliti terdahulu.



















DASAR TEORI
Mangan adalah logam berwarna abu-abu putih. Mangan adalah unsur reaktif yang mudah menggabungkan dengan ion dalam air dan udara. Di bumi, Mangan ditemukan dalam sejumlah mineral kimia yang berbeda dengan sifat fisiknya, tetapi tidak pernah ditemukan sebagai logam bebas di alam. Mineral yang paling penting adalah pyrolusite karena merupakan mineral bijih utama untuk mangan.
Endapan bijih Mangan dapat terbentuk dengan berbagai cara yaitu karena proses hidrothermal yang dijumpai dalam bentuk vein, metamorfik, sedimenter ataupun residu. Endapan Mangan sedimenter merupakan endapan bijih Mn yang banyak dijumpai dan mempunyai nilai ekonomis. “Manganese Oolites” dan “Manganese Shales” terbentuk dilingkungan laut. Pirolusit yang merupakan salah satu anggota kelompok senyawa Mn, dapat pula terbentuk karena proses pelapukan bijih sejenis yang kemudian membentuk endapan residu. Beberapa jenis mineral bijih yang mengandung Mn yaitu:
1.      Pirolusit
MnO2, massa kristalin kompak, keras (nilai kekerasan 5-6), berwarna abu-abu kehitaman. Dibawah mikroskop bijih pirolusit mudah dibedakan dengan mineral mangan lainnya, dan warnanya yang putih kekuningan, cemerlang, pemadaman lurus, belahan sejajar dengan bidang kristal dan anisotropi yang kuat. Selain sebagai kumpulan kristal yang relatif kasar, pirolusit juga terdapat sebagai kristal berbentuk jarum yang halus.

Gambar 2. Mineral Pirolusit

2.      Hollandite (Ramsdellit)
Rumus kimianya Ba2 (MnO2)8 = Ba2Mn8O16 berkilap logam (brilliant mettalic), terdapat bersama-sama dengan pirolusit dalam massa kristalin berbutir kasar. Di bawah mikroskop bijih kedua jenis logam tersebut menunjukan warna yang sama yaitu putih kekuningan, perbedaannya pirolusit lebih cemerlang dibanding hollandite. Disamping itu hollandite relatif lebih lunak dibanding pirolusit.
3.      Kriptomelan
Rumus kimia K2Mn8O16 = K2 (MnO2)8. Dibawah mikroskop bijih mineral ini terdapat dalam bermacam-macam bentuk antara lain sebagai urat-urat kecil atau massa berserabut, kristal seperti jarum berwarna abu-abu kebiruan atau lapisan koloidal konsetris berselang seling dengan lapisan yang berbeda warna, struktur bunga es dan massa berbentuk.
4.      Psilomelan
Rumus kimia (Ba H2O)2 Mn5O10. Merupakan massa masif keras berwarna hitam. Dibawah mikroskop bijih psilomelan sulit dibedakan dari kriptomelan. Baik bentuk maupun warnanya hampir sama. Sedikit perbedaan ialah sifat anisotropi dimana psilomelan lebih lemah dibanding kriptomelan.
5.      Manganit – MnO(OH)
Sistem kristal Orthorombik, dipiramida. Belahan : Sempurna (0,0).Kekerasan : 4. BD : 4,3. Kilap : Logam. Warna : Abu-abu logam sampai hitam besi. Optik : Opak. Terdapatnya : Dalam cebakan sedimen dan residu, juga terdapat dalam cebakan hidrothermal dan metamorfosa (malihan).
Gambar 3. Mineral Manganit
Mangan di Jawa umumnya terdapat sebagai kantong dan lensa dalam batu gamping yang terletak didalam atau diatas batuan volkanik seperti tufa, breksi. Bijih mangan didapatkan sebagai pirolusit, psilomelan, dan wad (massa seperti tanah). Karena kenampakan atau bentuknya didaerah penambangan Mn di kliripan orang mempunyai istilah setempat yaitu “meling” untuk pirolusit yang tercampur kalsit menunjukan permukaan yang mengkilat dan “paku” yang menunjukan seperti serat, secara mineralogi umumnya pirolusit tetapi dapat pula psilomelan. Mangan yang ditambang terbatas pada bijih berkadar MnO2 diatas 75%. Asosiasi pirolusit adalah psilomelan, kadang-kadang rhodonit dan rodhokrosit.




HASIL PEMBAHASAN

Gambar 4. Singkapan Mangan
 
Text Box: BatugampingText Box: ManganEndapan mangan di Kliripan berasosiasi dengan batugamping Formasi Sentolo. Ada dua tipe endapan mangan di daerah penelitian, yaitu endapan primer dan sekunder. Endapan primer terbentuk oleh proses hidrotermal yang berasosiasi dengan gunungapi bawah laut, dan disebut sebagai volcanogenic manganese deposit .
Akibat proses penambangan, saat ini endapan primer yang tersisa adalah endapan silika akibat proses silisifikasi pada batuan dinding di sekitar feeder zone dengan produk geometri berupa urat silika berbentuk stockwork. Zona silisifikasi ini diinterpretasikan sebagai bagian bawah (akar) dari endapan mangan berlapis yang saat ini sudah habis ditambang.
Endapan mangan sekunder dijumpai berupa endapan sedimenter yang terbentuk dari hasil rombakan mangan primer. Endapan ini hadir dalam bentuk perlapisan dan secara setempat berupa fragmen mangan.
Endapan mangan hidrotermal ini diwakilkan oleh mineral seperti rodokrosit, rodonit, dan manganit, sedangkan endapan sedimenter diperkaya oleh mineral pirolusit dan psilomelan.

KESIMPULAN
         Berdasarkan data primer dan data sekunder,keterdapatan mangan di Daerah Kliripan,Kecamatan Kokap,Kabupaten Kulon Progo,Provinsi DI Yogyakarta berasal dari endapan primer terbentuk oleh proses hidrotermal yang berasosiasi dengan gunungapi bawah laut, dan disebut sebagai volcanogenic manganese deposit.
           Akibat proses penambangan, saat ini endapan primer yang tersisa adalah endapan silika akibat proses silisifikasi pada batuan dinding di sekitar feeder zone dengan produk geometri berupa urat silika berbentuk stockwork. Zona silisifikasi ini diinterpretasikan sebagai bagian bawah (akar) dari endapan mangan berlapis yang saat ini sudah habis ditambang.
Endapan mangan sekunder dijumpai berupa endapan sedimenter yang terbentuk dari hasil rombakan mangan primer. Endapan ini hadir dalam bentuk perlapisan dan secara setempat berupa fragmen mangan.
Endapan mangan hidrotermal ini diwakilkan oleh mineral seperti rodokrosit, rodonit, dan manganit, sedangkan endapan sedimenter diperkaya oleh mineral pirolusit dan psilomelan.









UCAPAN TERIMA KASIH
Kami ucapkan terimakasih kepada :
1.      Bapak Fadlin S.T.,M.Eng, selaku Dosen pengapuh mata kuliah Mineral Optik. Semoga Bapak sukses di Unsoed,jangan lupakan kami para mahasiswa STTNAS Teknik Geologi.
2.      Teman-teman jabiger yang telah membantu dalam menyusun tugas ini.

















DAFTAR PUSTAKA
PUSTAKA ONLINE


Tidak ada komentar:

Posting Komentar